#Al Wabilush Shayib
Ini bulan terakhir, sebelum bulan-bulan normal, dan dia akan berlari begitu cepat, jagalah kejujuran kepada Allah, dan maksimalkan diri ini sebaik-baiknya.
" Maukah aku tunjukan kepadamu pintu-pintu kebaikan, puasa adalah perisai, shadaqah itu akan menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api, dan shalat yang dilakukan oleh seseorang di tengah malam merupakan simbol orang-orang sholeh"
"Berpagi-pagilah, kalian dalam bersedekah, karena sesungguhnya musibah itu tidak bisa melampui sedekah"
Cukup tepat perumpamaan yang diberikan oleh Nabi shalallahu alaihi wasalam "bahwa orang yang bersedekah itu seperti seseorang yang di dorong ke depan untuk dibunuh, kemudian dia menebus dirinya dari mereka dengan hartanya, karena sesungguhnya sedekah akan menebus seorang hamba dari adzab Allah ta'alla, yang mana dosa-dosa dan kesalahan-kesalahannya akan mengantarkan kepada kebiasaan, maka datanglah shadaqah untuk menebusnya dari adzab Allah, dan melepaskannya dari Adzab Allah.
Sedekah itu bukti kalau kita beriman,
Dalam sebagian ata
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗ
"Musibah apa pun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri dan (Allah) memaafkan banyak (kesalahanmu)."
QS. Asy-Syura[42]:30
Maka ketika berdosa segeralah bersedakah, sebelum musibah, bala itu datang, sehingga sedekah itu hadir untuk menolak bala. Bukan justru semakin banyak dosa semakin pelit.
Keluarkan harta kita agar eksekusi tidak terjadi, bahkan harus lebih royal lagi ketika bersedekah. Siapa yang bisa steril yang bisa bersih dari kesalahan, tapi setidaknya ketika kita melakukan kesalahan, kita tau apa yang harus kita perbuat.
Dosa sebagaimana mana racun yang akan merusak fisik kita, maka bagaimana kita bisa menetralisir racun tersebut agar tidak membunuh kita. Sehingga side effectnya tidak mengenai kita.
Oleh karena itu Nabi bersabda dalam hadist shahih, ketika berkhutbah didepan para wanita pada hari raya Ied
" Wahai sekalian wanita, bersedahlah kalian meskipun dari perhiasan kalian, karena sesungguhnya aku melihat kalian adalah penghuni neraka yang paling banyak"
Bukan semua harus dipikirkan, tapi semua harus dizikirkan, dan inilah hikmah dari nikmat lupa. Yang bahaya itu perfeksionis, tapi untuk totalitas gk ada isu.
Begitu kita mewajibkan apa yang tidak Allah wajibkan itu yang membuat ketimpangan. Dan standar orang berbeda-beda.
Hidup itu jangan perfeksionis. Tapi yang penting memberikan terbaik yang kita mampu, sesuai kemampuan kita bukan standar orang lain. Ada banyak hal tidak dijalankan karena perfeksionis.
Parameter bukan kegagalan di fase awal, tapi parameter kesuksesan di fase akhir. Dan orang yang mensucikan Allah pasti bahagia,
Ibadah adalah ketundukan, kerendahan, dengan rasa cinta yang sangat kepada Allah.
https://hafidzperfume.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar